Jumat, 20 April 2012

Tone In Heaven


Ah… dimana aku ?
Aku terhenyut melihat keadaan disekitarku. Aku mendengar suara air terjun, namun aku tak tahu dimana letaknya. Tempat ini begitu indah. Kini aku sedang berdiri disuatu tempat, dimana tempat ini dikelilingi oleh bunga yang sangat cantik nan indah. Pohon-pohon tinggi nan hijau pun bertebaran disekelilingku. Aku melihat bunga mawar bertebaran. Melihat mawar ini mengingatkan ku pada suatu hal… Cassiopeia. Itu yang hanya aku fikirkan. Bunga mawar itu bertebaran sangat luas dan terang, sama persis ketika Cassiopeia berada dihadapan ku saat aku berada diatas panggung. Lalu aku tundukkan kepalaku “rumput yang rapih.”.  Kemudian aku terlentang diatas nya. Aku menatap syukur keatas langit. Sungguh atas karunia-Mu aku ada didunia ini. Suara air terjun itu pun semakin deras, membuat ku penasaran. Akupun melangkah mencari sumber suara air terjun itu. Akhirnya aku menemukan letak air terjun itu. Airnya sangat jernih dan bersih. “apakah ini surga ?”. aku terus menikmati pemandangan air terjun itu. Lalu aku melihat sesuatu yang aku sangat ingat kejadian itu… air terjun itu seperti merekam kegiatan ku bersama teman-temanku, ya! Saat itu kami berada di Saipan. Kami sedang berada di pinggir pantai, saat itu kami sedang membuat video “Picture Of You’ lagu yang ditulis oleh Junsu. “ah… aku merindukan momen itu.” “bisakah kami kembali seperti dulu, bermain bersama, tertawa, suka duka kami berbagi bersama, akankah semuanya bisa kembali seperti awal ? “. 

beddo suwatte kimi ni koto wo  kangaeteita 
aenakute mo ii aitai kono kimochi dake de ii kara

“ahh…sepertinya ada yang berteriak ? bukankah itu suara ???”  Aku sangat hafal suara itu. Itu suara changmin. Lalu aku membalikkan badan. “Jaejoong hyung, wasurenaide… I miss you… aitakute mo.”  Changmin menatap ku sesaat, ia tersenyum, lalu aku melangkah mendekatinya, aku ingin memeluknya, aku merindukannya… namun,,, tubuhnya menjauh, semakin aku mendekat, tubuhnya semakin menjauhi aku. Dan… ia menghilang. “mungkin ini halusinasiku saja.”  Kemudian aku menyusuri tempat ini, melihat ada sebuah ayunan diujung sana. Aku berjalan lurus menyusuri jalan setapak ini, “mungkin lebih menyenangkan bila aku berada disini bersama Yunho, Yoochun Junsu dan Changmin. Kita pasti  akan bermain sepuasnya.”  
***
Fukai fukai mune no kizu wo
Hitotsu hitotsu se owanaide
Dare mo kimi wo semeyashinai kimi wa kimi de ireba ii sa
Saat ini aku sedang berada diatas ayunan, aku duduk menikmati kesendirian ku. Aku merasakan seseorang berjalan dibelakangku. Aku merasa curiga. Aku pun membalikkan badan ku. Disaat itu sungguh mata ku terbelalak, dan bahagia, kedua ibuku ada disini, aku tidak lagi merasa kesepian. “Ibu ada disini juga ?” tanyaku pada kedua ibuku. Keduanya tersenyum. “Ya. Kami ingin menemani mu, tapi kami ingin menjemput seseorang, bisa kau tunggu disini?”. “tentu.” lalu kedua pergi menjauh, aku menunggu mereka disini sampai mereka datang.
“Yunho hyung, tangkap bolanya, jangan melamun.”
“ah ! baik .”
Aku mencari sumber suara itu. Itu suara Junsu dan Yunho. Suara itu terdengar jelas ditelinga ku. “Yoochun hyung, kita tidak boleh kalah dengan mereka.” “baik. Semangat Changmin-ah.” Dan itu Yoochun dan Changmin. Mereka semua ada disini ? ah. Sungguh sesuatu yang tidak bisa aku duga. Aku mencari-cari dimana mereka bermain bola. Ah mengapa mereka tidak mengajakku. Dan… sejak kapan Yoochun dan Junsu bertemu dengan Changmin dan Yunho ? mengapa mereka menyembunyikan semua ini. Apakah mereka diam-diam bertemu dengan Yunho dan Changmin ?.
I'll be there for you everyday 
“Jaejoong…” aku mendengar seseorang memanggil namaku. Yunho. Ya! Itu suara Yunho. Sang Leader. Betapa senangnya hatiku. Aku menoleh kearah nya. Dan sekarang Yunho  ada dihadapan ku. “Jaejoong…wasurenaide.” Lalu ia pun menghilang sama seperti Changmin, menjauh tanpa memberi kesempatan pada ku untuk menjawab ucapan mereka. Yunho-Changmin, tidak pernah ada dibenakku untuk melupakan kalian, aku juga merindukan kalian, kalian selalu datang dimimpiku, Junsu dan Yoochun pun sama seperti ku. Kalian datang dalam mimpi kami. “Yunho-Changmin ku mohon kembalilah, biarkan aku melihat kalian sekali lagi, biarkan aku memeluk kalian lagi, biarkan aku menangis dipundak kalian, kumohon  AKU SANGAT MERINDUKAN KALIAN.”
“Changmin!.”  Panggil Junsu.
”Junsu hyung. Yoochun hyung,!!.” Jawab Changmin.
“waah!! Yunho hyung!!.” Panggil Yoochun
Aku melihat mereka dari kejauhan… sangat jauh. Mereka berlari saling mendekati. Suara  mereka sangat jelas terdengar ditelingaku. Mereka berpelukan seperti halnya yang biasa kami lakukan, “mengapa mereka melakukannya tanpa aku ?” aku bisa melihat  kebahagiaan yang terpancar dari raut wajah mereka, mereka semua melepas rindu-haru mereka.

And I am going to the right way for you
jeogi jeo haneul kkeutkkaji dallil geoya

Mereka berputar-putar sambil berpelukan…
“Jaejoong…” panggil ibu Han
“ah… ibu,” perasaan ku campur aduk melihat kedatangan kedua ibu ku.
“sudah lama menunggu…?” tanya ibu kim.
“hemm.. begitulah,”
“hemh..” ibu kim melihat ibu han.
“mungkin perasaannya kini campur aduk,” ucap ibu kim menatap ibu Han
“bagaimana ibu bisa tahu ?”
“karena kami adalah ibu mu.” Ujar ibu Han.
“Jaejoong, jangan pernah kau menyerah, tetaplah bekerja keras, gapailah mereka.” Ibu Han melihat kearah Yunho,Yoochun,Junsu dan Changmin.  
“aku tidak bisa.”
“jangan menyerah, kami selalu berdoa untuk mu. Jangan pernah merasa puas, ini semua belum apa-apa. Teruslah berjuang! raih mereka!.” Aku memeluk kedua ibu ku. “gomawo eomma… saranghaeyo.”  Ku pejamkan kedua mataku, aku rasakan kehangatan seorang ibu.

***
Waiting for rising sun
“hoooaammmm…”
“ahh.. ibu ada dimana? ibu ?...” aku terus memanggil dan mencari mereka. Tidak ada. Kosong. Yunho, Junsu Changmin dan Yoochun pun tidak ada. Aku sendirian. Lalu aku  mencuci muka, agar terlihat segar, aku berjalan menuju tempat air terjun tadi. Dan kau tahu ? air terjun itu tidak ada. Mungkin aku ada ditempat yang berbeda. Hanya ada taman dengan danau ditengah nya. Dan aku pun mendekati danau itu. Airnya hijau pekat, bersih tidak berlumut. Dan aku pun mencuci muka ku dengan air itu. Aku merasakan lagi seseorang berjalan dibelakang ku. Sekelompok orang datang kepadaku. Mereka semua datang menatap dingin padaku. Tidak ada senyuman yang terlihat dibibir mereka. Aku bahagia mereka datang kepada ku. Aku langsung berlari memeluk mereka. Tidak bisa. Mereka menjauh, sangaat jauh. Aku dekati lagi… mereka pun menjauh.. terus aku lakukan hal yang sama. Namun tetap saja mereka menjauh. “hey ada apa dengan kalian.” Tanya ku. Hampa. Tidak ada jawaban.  Mereka itu adalah Yunho, Yoochun, Junsu, Changmin Yoohwan, kedua ibuku, kakak-kakakku, adikku dan Cassiopeia. Yunho berada dipaling depan. “ah…kalian semua disini.” Sejenak aku mengedipkan mata, mereka semua menghilang. Tubuhku lemas tak berdaya. “Mengapa kalian semua seperti ini. Apa salah ku.Maafkan jika aku memiliki kesalahan pada kalian. Jangan seperti ini. “
“’ku mohon dengarkan aku…”

kaze ni natte sotto tsutsumitai 
kimi ga iru sekai ni sugutonde yukitai 
aitakutemo aitakutemo 
matterukara tada wasurenaide

menghilang … mereka kembali hilang. “ sudah kuduga…” lalu aku berjalan mendekat kearah danau.  sungguh aku ingin teriak. Aku sungguh ingin mengeluarkan seluruh isi hatiku. “HEY! MENGAPA KALIAN SEPERTI INI… KALIAN TAHU ? INI HANYA MENYAKITKAN HATI KU!!! INI HANYA AKAN TERUS MEMBUAT KU GILA !   JIKA KALIAN INGIN PERGI, PERGILAH! AKU MASIH BISA MENGHIDUPI DIRI KU. TANPA KALIAN AKU MASIH BISA HIDUP! AKU AKAN MENCARI KEHIDUPAN LAIN, AKU AKAN MEMPERBARUI SEGALANYA !”.

Suasana sepi. Tidak ada yang menjawab seorang pun. …

“Jaejoong-ah…” aku tahu itu… itu suara Yunho. “Jaejoong-ah, kumohon, jangan membalikkan badanmu, jika kau memaksakannya, kami tidak akan pernah kembali, aku akan pergi. Cukup dengarkan aku.” Aku hanya bisa menurut. Tak mampu aku melawan, aku tak bisa melawan egoku. Aku harus mendengarkannya. Hanya mendengarkannya, tanpa harus menatapnya. Mungkin aku sudah seperti orang gila. (saat Yunho mulai berbicara Jaejoong tak sadarkan diri).
“Jaejoong-ah, aku dan Changmin juga merindukan mu, kami juga merindukan Junsu dan Yoochun, aku juga merindukan hal-hal yang sudah biasa kita lakukan. Aku dan Changmin akan mengatakan ini pada kalian, jika kami bisa melakukannya. Saat perpisahan itu, kami sangat berharap kalian kembali pada kami. Namun apa daya semua telah kita putuskan dengan kepala dingin bukan ? seumur hidupku, aku takkan pernah menyesal mengenal kalian, kalian sudah seperti saudara kandung bagi ku. Kita sudah terlalu lama saling mengenal. Aku takkan pernah lupa dengan kenangan yang sudah kita buat bersama-sama dan juga bersama Cassiopeia. Cassiopeia ? masih ingatkah diri mu terhadap mereka ? tentu. Sudah kurang dari  7 tahun lamanya kita bersama dan membuat kenangan bersama mereka. Bahkan walau keadaannya sekarang berbeda, mereka tetap mendukung kita satu sama lain, dan Bigeast pun tetap mendukung kita, bukan begitu ? Jaejoong-ah, aku juga berdoa untuk kesuksesan kalian kedepannya, aku dan Changmin pun akan berusaha keras menjaga nama yang sudah membuat kita seperti ini. Aku akan berusaha keras, menjadi leader yang baik. Walaupun aku tidak bisa menjaga member ku dengan baik. Aku akan berjanji pada kalian, aku akan terus menjaga nama ini. Semoga kita bisa bersama lagi.”



#Changmin
“Jaejoong hyung? Bagaimana kabar mu saat ini ? aku lapar, berikan aku makan. Hahaha... mungin tidak sekarang, aku yakin kau pasti akan membuatkan ku makanan seperti dulu, membuatkan cemilan dimalam hari bersama dengan Yoochun hyung, ah... aku sangat merindukan moment itu. Jaejoong hyung, aku merindukan mu, aku sangat ingin memukul mu seperti dulu, aku ingin kau memelukku, selalu berada disisiku, sudah seperti ibu ku, namun aku lebih mencintai ibu yang melahirkanku =p. Oh ya.. bagaimana kabar Junsu hyung, apakah dia baik-baik saja ? apa bokongnya bertambah besar ? hahaha aku sangat ingin menggangu nya lagi. Aku tak ingin berkata lebih banyak, jagalah dirimu baik-baik hyung, jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja. Aku merindukan mu. Hyung, satu hal yang ingin aku katakan padamu. Jangan lupakan aku. Aku selalu mengingatmu dihati dan fikiranku.”

***
Pukul 03.00
JYJ’s apartement

“hyung, kau sudah bangun ?” tanya Junsu pada Jaejoong yang saja membuka matanya. Ia tidak menjawab.“semua itu hanya mimpi.” Gumam Jaejoong. Jaejoong pun meraba kening nya, kening nya berkerut. Ada apa dengannya ? mengapa ia dikompres. Lalu ia pun mengangkat tubuhnya untuk duduk. Disekitar nya ada Junsu dan Yoochun “hyung, apa kau baik-baik saja ?” tanya Yoochun kepada hyungnya yang dari tadi diam membeku tidak menjawab pertanyaan Junsu.
“aku... memimpikan Yunho… dan Changmin.”
“mwo ? mimpi yang indah bukan ?” seru Junsu
“bukan, itu mimpi yang menyedihkan.” Lalu ia pun menceritakan semua mimpinya barusan, Yoochun tertegun. Air mata Jaejoong pun mulai jatuh, ia tak bisa menahannya, ia tak kuasa.
“hyung, aku pun berharap dapat bertemu dengan mereka, kita sudah terlalu lama berpisah.” Ucap Junsu.
“mari kita mulai lagi dari awal, kita perbaiki semuanya, apapun yang terjadi kita harus selalu bersama.” Lalu mereka bertiga berpelukan. Menguatkan keyakinan, kepercayaan, kekuatan, kesetian satu sama lain.


THE END
Always Keep The Faith


0 komentar:

Posting Komentar