Ah… dimana aku ?
Aku terhenyut
melihat keadaan disekitarku. Aku mendengar suara air terjun, namun aku tak tahu dimana letaknya. Tempat
ini begitu indah. Kini aku sedang berdiri disuatu tempat, dimana tempat ini
dikelilingi oleh bunga yang sangat
cantik nan indah. Pohon-pohon tinggi nan hijau pun bertebaran
disekelilingku. Aku melihat bunga mawar bertebaran. Melihat mawar ini
mengingatkan ku pada suatu hal… Cassiopeia. Itu yang hanya aku fikirkan. Bunga
mawar itu bertebaran sangat luas dan
terang, sama persis ketika Cassiopeia berada dihadapan ku saat aku
berada diatas panggung. Lalu aku tundukkan kepalaku “rumput yang rapih.”. Kemudian aku terlentang diatas nya. Aku
menatap syukur keatas langit. Sungguh atas karunia-Mu aku ada didunia ini. Suara
air terjun itu pun semakin deras, membuat ku penasaran. Akupun melangkah
mencari sumber suara air terjun itu. Akhirnya aku menemukan letak air terjun
itu. Airnya sangat jernih dan bersih. “apakah ini surga ?”. aku terus
menikmati pemandangan air terjun itu. Lalu aku melihat sesuatu yang aku sangat
ingat kejadian itu… air terjun itu seperti merekam kegiatan ku bersama
teman-temanku, ya! Saat itu kami berada di Saipan .
Kami sedang berada di pinggir pantai, saat itu kami sedang membuat video
“Picture Of You’ lagu yang ditulis oleh Junsu. “ah… aku merindukan momen
itu.” “bisakah kami kembali seperti dulu, bermain bersama, tertawa, suka duka
kami berbagi bersama, akankah semuanya bisa kembali seperti awal ? “.
beddo suwatte kimi ni koto
wo kangaeteita
aenakute mo ii aitai kono kimochi dake de ii kara
aenakute mo ii aitai kono kimochi dake de ii kara
“ahh…sepertinya ada yang berteriak ? bukankah itu suara ???” Aku sangat hafal suara itu. Itu suara
changmin. Lalu aku membalikkan badan. “Jaejoong hyung, wasurenaide… I miss
you… aitakute mo.” Changmin menatap
ku sesaat, ia tersenyum, lalu
aku melangkah mendekatinya, aku ingin memeluknya, aku merindukannya… namun,,,
tubuhnya menjauh, semakin aku mendekat, tubuhnya
semakin menjauhi aku. Dan… ia menghilang. “mungkin ini halusinasiku saja.” Kemudian aku menyusuri tempat
ini, melihat ada sebuah ayunan diujung sana .
Aku berjalan lurus menyusuri jalan setapak ini, “mungkin lebih menyenangkan bila aku berada disini bersama
Yunho, Yoochun Junsu dan Changmin. Kita pasti akan bermain sepuasnya.”
***
Fukai fukai mune no kizu wo
Hitotsu hitotsu se owanaide
Dare mo kimi wo semeyashinai kimi wa kimi de ireba ii sa
Hitotsu hitotsu se owanaide
Dare mo kimi wo semeyashinai kimi wa kimi de ireba ii sa
Saat
ini aku sedang berada diatas ayunan, aku
duduk menikmati kesendirian ku. Aku merasakan
seseorang berjalan dibelakangku. Aku merasa curiga. Aku pun membalikkan badan
ku. Disaat itu sungguh mata ku terbelalak, dan bahagia, kedua ibuku ada disini,
aku tidak lagi merasa kesepian. “Ibu ada disini juga ?” tanyaku pada
kedua ibuku. Keduanya tersenyum. “Ya. Kami ingin menemani mu, tapi kami
ingin menjemput seseorang, bisa kau tunggu disini?”. “tentu.” lalu kedua
pergi menjauh, aku menunggu mereka disini sampai mereka datang.
“Yunho hyung, tangkap bolanya, jangan melamun.”
“ah ! baik .”
Aku
mencari sumber suara itu. Itu suara Junsu dan Yunho. Suara itu terdengar jelas
ditelinga ku. “Yoochun hyung, kita tidak boleh kalah dengan mereka.” “baik.
Semangat Changmin-ah.”
Dan itu Yoochun dan Changmin. Mereka semua ada disini ? ah. Sungguh sesuatu
yang tidak bisa aku duga. Aku mencari-cari dimana mereka bermain bola. Ah
mengapa mereka tidak mengajakku. Dan… sejak kapan Yoochun dan Junsu bertemu
dengan Changmin dan Yunho ? mengapa mereka menyembunyikan semua ini. Apakah
mereka diam-diam bertemu dengan Yunho dan Changmin ?.
I'll be
there for you everyday
“Jaejoong…” aku mendengar seseorang memanggil namaku.
Yunho. Ya! Itu suara Yunho. Sang Leader. Betapa senangnya hatiku. Aku menoleh
kearah nya. Dan sekarang Yunho ada
dihadapan ku. “Jaejoong…wasurenaide.” Lalu ia pun menghilang sama
seperti Changmin,
menjauh tanpa memberi kesempatan pada ku untuk menjawab ucapan mereka.
Yunho-Changmin, tidak pernah ada dibenakku untuk melupakan kalian, aku juga
merindukan kalian, kalian selalu datang dimimpiku, Junsu dan Yoochun pun sama
seperti ku. Kalian datang dalam mimpi kami. “Yunho-Changmin ku mohon
kembalilah, biarkan aku melihat kalian sekali lagi, biarkan aku memeluk kalian
lagi, biarkan aku menangis dipundak kalian, kumohon AKU SANGAT MERINDUKAN KALIAN.”
“Changmin!.” Panggil Junsu.
”Junsu hyung. Yoochun hyung,!!.” Jawab Changmin.
“waah!! Yunho hyung!!.”
Panggil Yoochun
Aku melihat mereka dari kejauhan… sangat jauh. Mereka
berlari saling mendekati. Suara mereka
sangat jelas terdengar ditelingaku. Mereka berpelukan seperti halnya yang biasa
kami lakukan, “mengapa mereka melakukannya tanpa aku ?” aku bisa melihat kebahagiaan yang terpancar dari raut wajah
mereka, mereka semua melepas rindu-haru mereka.
And I am going to
the right way for you
jeogi jeo haneul kkeutkkaji dallil geoya
jeogi jeo haneul kkeutkkaji dallil geoya
Mereka berputar-putar sambil
berpelukan…
“Jaejoong…” panggil ibu Han
“ah… ibu,” perasaan ku campur aduk
melihat kedatangan kedua ibu ku.
“sudah lama menunggu…?” tanya ibu
kim.
“hemm.. begitulah,”
“hemh..” ibu kim melihat ibu han.
“mungkin perasaannya kini campur
aduk,” ucap ibu kim menatap ibu Han
“bagaimana ibu bisa tahu ?”
“karena kami adalah ibu mu.” Ujar
ibu Han.
“Jaejoong, jangan pernah kau
menyerah, tetaplah bekerja keras, gapailah mereka.” Ibu Han melihat kearah
Yunho,Yoochun,Junsu dan Changmin.
“aku tidak bisa.”
“jangan menyerah, kami selalu berdoa
untuk mu. Jangan pernah merasa puas, ini semua belum apa-apa. Teruslah berjuang!
raih mereka!.” Aku memeluk kedua ibu ku. “gomawo eomma… saranghaeyo.” Ku pejamkan kedua
mataku, aku rasakan kehangatan seorang ibu.
***
Waiting for rising
sun
“hoooaammmm…”
“ahh.. ibu ada dimana? ibu ?...” aku terus memanggil dan mencari mereka. Tidak ada. Kosong.
Yunho, Junsu Changmin dan Yoochun pun tidak ada. Aku sendirian. Lalu aku mencuci muka, agar terlihat segar, aku
berjalan menuju tempat air terjun tadi. Dan kau tahu ? air terjun itu tidak
ada. Mungkin aku ada ditempat
yang berbeda. Hanya ada taman dengan danau ditengah nya. Dan aku pun mendekati
danau itu. Airnya hijau pekat, bersih tidak berlumut. Dan aku pun mencuci muka ku dengan air itu. Aku merasakan lagi seseorang berjalan
dibelakang ku. Sekelompok orang datang kepadaku. Mereka semua datang menatap
dingin padaku. Tidak ada senyuman yang terlihat dibibir mereka. Aku bahagia
mereka datang kepada ku. Aku langsung berlari memeluk mereka. Tidak bisa.
Mereka menjauh, sangaat jauh. Aku dekati lagi… mereka pun menjauh.. terus aku
lakukan hal yang sama. Namun tetap saja mereka menjauh. “hey ada apa dengan
kalian.” Tanya ku. Hampa. Tidak ada jawaban. Mereka itu adalah Yunho, Yoochun, Junsu,
Changmin Yoohwan, kedua ibuku, kakak-kakakku, adikku dan Cassiopeia. Yunho berada
dipaling depan. “ah…kalian semua disini.” Sejenak aku mengedipkan mata,
mereka semua menghilang. Tubuhku lemas tak berdaya. “Mengapa kalian semua
seperti ini. Apa salah ku.Maafkan jika aku memiliki kesalahan pada kalian.
Jangan seperti ini. “
“’ku mohon dengarkan aku…”
kaze ni natte sotto tsutsumitai
kimi ga iru sekai ni sugutonde yukitai
aitakutemo aitakutemo
matterukara tada wasurenaide
kimi ga iru sekai ni sugutonde yukitai
aitakutemo aitakutemo
matterukara tada wasurenaide
menghilang
… mereka kembali hilang. “ sudah kuduga…” lalu aku berjalan mendekat kearah
danau. sungguh aku ingin teriak. Aku
sungguh ingin mengeluarkan seluruh isi hatiku. “HEY! MENGAPA KALIAN SEPERTI
INI… KALIAN TAHU ? INI HANYA MENYAKITKAN HATI KU!!! INI HANYA AKAN TERUS
MEMBUAT KU GILA ! JIKA KALIAN INGIN
PERGI, PERGILAH! AKU MASIH BISA MENGHIDUPI DIRI KU. TANPA KALIAN AKU MASIH BISA
HIDUP! AKU AKAN MENCARI KEHIDUPAN LAIN, AKU AKAN MEMPERBARUI SEGALANYA !”.
Suasana
sepi. Tidak ada yang menjawab seorang pun. …
“Jaejoong-ah…” aku tahu itu… itu suara Yunho.
“Jaejoong-ah, kumohon, jangan membalikkan
badanmu, jika kau memaksakannya, kami tidak akan pernah kembali, aku akan pergi.
Cukup dengarkan aku.”
Aku hanya bisa menurut. Tak mampu aku melawan, aku tak bisa melawan
egoku. Aku harus mendengarkannya. Hanya mendengarkannya, tanpa harus
menatapnya. Mungkin aku sudah seperti orang gila. (saat Yunho mulai berbicara
Jaejoong tak sadarkan diri).
“Jaejoong-ah, aku dan Changmin juga
merindukan mu, kami juga merindukan Junsu dan Yoochun, aku juga merindukan
hal-hal yang sudah biasa kita lakukan. Aku dan Changmin akan mengatakan ini
pada kalian, jika kami bisa melakukannya. Saat perpisahan itu, kami sangat
berharap kalian kembali pada kami. Namun apa daya semua telah kita putuskan
dengan kepala dingin bukan ? seumur hidupku, aku takkan pernah menyesal
mengenal kalian, kalian sudah seperti saudara kandung bagi ku. Kita sudah
terlalu lama saling mengenal. Aku takkan pernah lupa dengan kenangan yang sudah
kita buat bersama-sama dan juga bersama Cassiopeia. Cassiopeia ? masih ingatkah
diri mu terhadap mereka ? tentu. Sudah kurang dari 7 tahun lamanya kita bersama dan membuat
kenangan bersama mereka. Bahkan walau keadaannya sekarang berbeda, mereka tetap
mendukung kita satu sama lain, dan Bigeast pun tetap mendukung kita, bukan
begitu ? Jaejoong-ah, aku juga berdoa untuk kesuksesan kalian kedepannya, aku
dan Changmin pun akan berusaha keras menjaga nama yang sudah membuat kita
seperti ini. Aku akan berusaha keras, menjadi leader yang baik. Walaupun aku
tidak bisa menjaga member ku dengan baik. Aku akan berjanji pada kalian, aku
akan terus menjaga nama ini. Semoga kita bisa bersama lagi.”
#Changmin
“Jaejoong hyung? Bagaimana kabar mu saat ini
? aku lapar, berikan aku makan. Hahaha... mungin tidak sekarang, aku yakin kau
pasti akan membuatkan ku makanan seperti dulu, membuatkan cemilan dimalam hari
bersama dengan Yoochun hyung, ah... aku sangat merindukan moment itu. Jaejoong
hyung, aku merindukan mu, aku sangat ingin memukul mu seperti dulu, aku ingin
kau memelukku, selalu berada disisiku, sudah seperti ibu ku, namun aku lebih
mencintai ibu yang melahirkanku =p. Oh ya.. bagaimana kabar Junsu hyung, apakah
dia baik-baik saja ? apa bokongnya bertambah besar ? hahaha aku sangat ingin
menggangu nya lagi. Aku tak ingin berkata lebih banyak, jagalah dirimu
baik-baik hyung, jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja. Aku merindukan
mu. Hyung, satu hal yang ingin aku katakan padamu. Jangan lupakan aku. Aku
selalu mengingatmu dihati dan fikiranku.”
***
Pukul 03.00
JYJ’s apartement
“hyung, kau sudah bangun ?” tanya Junsu pada
Jaejoong yang saja membuka matanya. Ia tidak menjawab.“semua itu hanya mimpi.”
Gumam Jaejoong. Jaejoong pun meraba kening nya, kening nya berkerut. Ada apa
dengannya ? mengapa ia dikompres. Lalu ia pun mengangkat tubuhnya untuk duduk.
Disekitar nya ada Junsu dan Yoochun “hyung, apa kau baik-baik saja ?” tanya
Yoochun kepada hyungnya yang dari tadi diam membeku tidak menjawab pertanyaan
Junsu.
“aku... memimpikan Yunho… dan
Changmin.”
“mwo ? mimpi yang indah bukan ?” seru
Junsu
“bukan, itu mimpi yang menyedihkan.” Lalu ia
pun menceritakan semua mimpinya barusan, Yoochun tertegun. Air mata Jaejoong
pun mulai jatuh, ia tak bisa menahannya, ia tak kuasa.
“hyung, aku pun berharap dapat bertemu dengan
mereka, kita sudah terlalu lama berpisah.” Ucap Junsu.
“mari kita mulai lagi dari awal, kita
perbaiki semuanya, apapun yang terjadi kita harus selalu bersama.” Lalu mereka
bertiga berpelukan. Menguatkan keyakinan, kepercayaan, kekuatan, kesetian satu
sama lain.
THE END
Always
Keep The Faith
0 komentar:
Posting Komentar