Jumat, 06 April 2012

White Lies


Pada suatu malam…
“ hyung aku sangat lapar…” eluh changmin.
“ youngwong hyung sedang keluar, bagaimana kalau kita makan diluar saja?” tawar junsu.
“ah~ tapi saat ini aku tidak ingin keluar.”
“ehm..” kenapa anak ini manja sekali pikir junsu. “bagaimana kalo aku masakkan mie instant untuk mu ?”
“aniyo. Itu tidak membuat perut ku sehat.”
“hanya ada itu, bagaimana ?”
“baiklah.”
*   *  *
Pukul 09.00.
“hey kalian bangun, Jaejoong, Junsu, Changmin, Yoochun… bangunn, hey.. bey.” Perintah Yunho sambil menggoyangkan tubuh para member. Jaejoong dan Changmin sudah membuka mata mereka. Mereka berdua sedang mengerjapkan mata mereka ‘mengumpulkan nyawa’.  Sedangkan junsu, begitu melihat jam, matanya langsung terbelalak.   
“aigooo… aku telat.”
Junsu langsung memasuki kamar mandi yang sedang kosong. Sedangkan Yoochun yang blum bisa bangun dan masih memeluk bantal guling. Tanpa mata terbuka, Ia bangun dan langsung menuju pintu kamar mandi. Lalu ia membuka pintu kamar mandi yang seperti nya tidak dikunci oleh Junsu. Saat ia memasuki daerah closet, junsu berbalik badan.
“ ANDWAEEEEEEE!!! ” teriak Junsu. Yoochun terbelalak. Mata nya langsung terbuka saat dikamar mandi ada orang. Lalu Junsu langsung mendorong Yoochun keluar dan langsung mengunci pintu kamar mandi.
“aniyooo … tidak terjadi apa-apa” junsu mengeleng-geleng kepalanya.
“ Junsu-ah~ ayolah cepat sedikit,  atau biarkan aku ikut didalam.”
Sementara Yoochun dan Junsu saling menggedor-gedor pintu kamar mandi Changmin yang baru selesai ‘mengumpulkan nyawanya’ kemudian berjalan menuju kamar mandi bawah. Sedangkan Jaejoong yang sudah sadar sejak dari tadi langsung menyiapkan sarapan untuk semua member yang dibantu oleh Yunho. Setelah selesai berpakaian Junsu pun langsung pamit kepada seluruh member, sebelumnya diminta Jaejoong untuk makan dulu, tetapi Junsu menolak, ia bilang, ia akan makan diluar. Ia sudah mendapat izin dari manajer bahwa hari ini ia akan keluar. Setelah itu, Ia menuju pintu keluar.

***
Udara saat ini sangat dingin, Ia menggunakan baju tebal untuk menghangatkan tubuhnya. Agar ia tidak begitu dikenal, ia menggunakan kaca mata coklat, rambut cepak poni, dan ia juga menggunakan penutup telinga.
“ah… masih ada 10 menit lagi.” Ia menyusuri jalan yang ramai  akan pengguna jalan. Kemudian ia menyebrangi perempatan jalan kota. Lalu ia berjalan menuju belokan disebelah kanan. Dan saat itu ia sudah sampai ditempat yang ditujunya.
***
Pukul 11.00
SMILE CAFE
“ada yang ingin kau pesan ?” tawar Junsu
“tentu, aku tidak ada akan disini jika bukan untuk makan.” Jawab salah seorang yeoja yang sekarang ada dihadapannya sambil tertawa. Ponsel Junsu bergetar. Lalu ia permisi untuk menerima telepon. “ yeoboseyo ?” sapanya .
“ hyung, kapan pulang ? aku bosan, disini aku sendiri.”
“Changmin ah~. Aku baru saja ingin makan dengan…” ucapannya langsung saja dipotong oleh Changmin. “mwo ? makan ?? dimana ? aku akan kesana“ tuuuttt… Changmin menutup telpon nya.
“ah… pasti dia sudah tahu.” Eluh Junsu. Junsu kadang terheran-heran dengan sikap magnaenya ini terhadap makanan, kenapa Changmin begitu kuat soal makan makanan. Perlahan ia tersenyum mengingat ulah magnaenya ini. Otak nya terlalu pintar, ia membutuhkan banyak makanan agar otaknya tetap berjalan dengan lancar.  
“Hannah…” panggil Junsu kepaa yeoja itu yang sedang menunggu sambil memainkan ponselnya.
“hmmm..” gumamnya.
“apa tidak apa-apa jika aku membawa seorang teman untuk makan bersama  kita disini ?”
“hmm ? memangnya kau sudah punya janji dengannya sebelum dengan ku ?” tanya Hannah heran.
“oh, aniyo… Dia Changmin, Ia sendirian ditempat kami, Ia sendirian, itu membuatnya bosan. “
“haha.. sepertinya mudah untuk ku bertemu dengan kalian semua, Raja Musik Korea , bukan begitu ?” puji Hannah sambil tertawa.
“ani… pujian mu terlalu berlebihan.” Balas Junsu tersenyum.
***

“ah..~ ternyata dia disini.” Tangkap Yunho
“hey.. bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Changmin ?” seru Jaejoong. Mereka ber-3 ini bersembunyi di tong biru disamping café. “Changmin sudah besar, tidak akan terjadi apapun dengannya.” Jawab Yunho.
Sudah fokuskan saja pada Junsu.“ lanjutnya. Tiga member ini tertua ini mengikuti Junsu setelah selesai sarapan tadi. Yunho yang mengusulkan ini. Karena saat itu ia sangat penasaran sekali. Karena ia merasa tidak biasa Junsu bersikap seperti ini, malu-malu saat pamit. Mereka pergi tidak bersama-sama. Agar Changmin tidak curiga. Mereka pergi sendiri-sendiri dengan berbagai alasan. Dan mereka berjanji bertemu di perempatan jalan.
“siapa wanita cantik itu, membuat ku envy saja.” Tunjuk Yoochun sambil protes. “hey, bukankah kau sudah memiliki banyak mantan pacar, bergitu saja cemburu.” Jaejoong tertawa. Yoochun terkekeh.

***
Junsu dan Hannah berjalan ke pintu keluar. “junsu-shi, ada yang ingin aku bicarakan.” Junsu menoleh, menatap wajah yeoja cantik itu. “hemm ?? apa itu ? bicara saja.” Jawab nya. “tetapi bukan disini, kita harus ke suatu tempat, tidak jauh dari sini.” Junsu mengikuti arah langkah kaki Hannah. Ia terheran-heran dengan yeoja ini, Ia merasa pernah melewati jalan ini. Tpi kemana …?? Disuatu tempat dimana Junsu pernah mengatakan sesuatu kepada Hannah.
“Bukankah sepertinya kita pernah ketempat ini ?” ujar Junsu
“ne. ditempat ini kau mengakatan cinta kepada ku.” Ujar Hannah. Junsu tersenyum malu. “karena itu, aku ingin menyelesaikan semuanya.”
“semuanya ? maksud mu ?”
“aku belum menjawabnya bukan ?” Junsu mengangguk. “dan jawaban ku…” ucap Hannah gugup.
***
Pada saat Junsu dan Hannah keluar ke-3 member itu pun mengikuti jejak mereka. Saat mereka membalikkan badan. GUBBBRAAAGGGKK !!!
“hyung !!!” GEP  ! Yoochun langsung membekap mulut Changmin.
“sssttt” desis jaejoong.
“ada yang kalian lakukan disini ?” tanya Changmin.
“lalu bagaimana dengan mu, apa yang kau lakukan disini ?” Tanya Yoochun
“aku ingin makan dengan Junsu Hyung, karena kalian tega nya meninggalkan ku sendiri.” Ucap changmin cemberut.
“lihat disana” lanjut nya sambil menunjuk kearah Junsu. “mwo ?” Changmin kaget. DUGGH. Pukul Jaejoong.
“hyung sakit.” Erang Changmin.
“pelankan suara mu.” Tegur Yunho.
“hyung kalian seperti ingin mencuri saja, mengendap-ngendap.” Protes Changmin. “mencuri perhatian bukan masalah, kan ??” Yoochun tersenyum.
“kalian ini berisik sekali. Lihat ! kemana Junsu dan Yeoja cantik itu.” Erang Yunho. “sudah, ikut aku.” Seru Jaejoong.
“sepertinya aku tahu arah tujuan mereka.” Komentar changmin.
Semua member pun telah sampai ketempat Junsu dan Hannah berada. Mereka semua bersembunyi di samping mobil-mobil truk sedang agar tidak ketahuan.
“apa yang mereka lakukan mereka di parkiran ini ?” pikir Yoochun bertanya-tanya. Tanpa peduli dengan pertanyaan Yoochun, ketiga member ini pun memfokuskan diri kepada Junsu.
“jeomal mianhae, Junsu-shi.” Junsu terdiam. “aku juga sulit mengatakannya pada mu… pada saat kau menyatakan cinta kepadaku, sebelumnya aku baru saja……” ucapnya tebata-bata. Hannah menahan nafas, menguatkan dirinya untuk melanjutkan ucapannya. “ak..ak..akuu.. baru saja selesai bertunangan dengan … Eunhyuk-shi.” Junsu terpana mendengar jawaban Hannah. “aku sungguh ingin mengatakannya dari awal kepadamu, tetapi.. kau…”
“waeyo..??”
“Jeomal mianhae.” Ucap Hannah menunduk, menyesal.
“aaaiigggooo…” gumam Changmin
“ahhh…” gumam Jaejoong.
“apa sebaiknya kita pulang sekarang?” ajak Changmin.
“airmata nya akan turun, hatinya sudah menangis.” Gumam Jaejoong lagi.
“hatinya terluka.” Sambung Yunho dan Yoochun. Yunho langsung menarik ketiga member itu. Keluar. “ayo cepaatt !!!” seru Yunho.
“ahh.. tunggulah sebentar, dramanya belum selesai.” Protes Yoochun
“kau kira ini drama sungguhan ?! ayo cepat pulang !” bentak Jaejoong. Lalu mereka berjalan meninggalkan parkiran perlahan-lahan. Tanpa bersuara, setelai samapai di pintu keluar, mereka semua, bergegas lari. Changmin menengok kebelakang, hyung… Cassiopeia !!! “

***
“mengapa seperti ini ? benarkan apa yang saat ini aku dengar ? “ tapi kenapa Eunhyuk tidak mengatakan apapun kepada ku, soal kabar baik ini ? ada apa ini ?” gerutu Junsu pelan. “baiklah. Seperti nya sudah selesai” lanjutnya. Ia membalikkan badan, berniat meninggalkan Hannah. Bughhh… Hannah peluk Hannah dari belakang, mengikat dada Junsu dengan kedua tangannya.
“Junsu-ah… jeongmal mianhae, tidak ada alasanku untuk menyakitimu. Junsu melepaskan pelukan itu dan membalikkan tubuhnya ,menatap Hannah. “tapi sungguh… aku baik-baik saja” ucapnya tersenyum. Lalu Junsu mengecup kening Hannah. Hannah pun terkejut. Tampak jauh disana ada Eunhyuk berdiri. Dan Junsu memberi salam kepadanya dan Eunhyuk pun membalasnya. Tampak senyum dikedua belah pihak, “baiklah. Aku pergi.” Ujar Hannah.
“ya. Sampai jumpa.” Jawab junsu.
***
Junsu pun keluar dari tempat parkiran itu, ia membutuhkan udara baru. Bukan udara kesedihan dan ketegangan. Ia melamun, Bughh..” ah.. mian…” tanpa melihat siapa yang ia tabrak. Ia terus berjalan. Dan tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahunya.
“hyung, bagaimana, jadi makan.?”
“kau disini ? membuntutiku ?”
“ah.. aniyo… bukankan aku tadi aku menelpon mu ?”
“ahh yaa.. aku lupa.”
“baru tadi saja sudah lupa.” Gerutu Changmin.

***
“dimana Changmin ?” tanya Yunho lelah, mengatur nasfasnya yang terengah-engah. Karena Yunho, Jaejoong dan Yoochun berlari, untuk cepat sampai di tempat mereka dan bisa lepas sari kejaran fans mereka yang begitu banyak.
“ahh.. merepotkan saja changmin ini.” Gumam Jaejoong.

***
“Changmin, sudah selesai ?, sisanya dibungkus saja yaa…aku sedang tidak enak badan.”
“ah… iya hyung, lagian aku lebih puas makan dirumah, hehehe”
“ahjussi..” panggil Changmin kepada paman café. “ahjussi itu pun mendekat “tolong bungkuskan semua makan ini.” Lanjut Changmin. “baik” jawab ahjussi itu. Setelah selesai, Junsu dan Changmin pun keluar dari café itu. Changmin terus memperhatikan hyung nya itu, Junsu terlihat murung. Changmin merasakan itu. Namun, Changmin hanya diam. Membiarkan Junsu menenangkan dirinya. “pandanganmu menyeramkan changmin.” Tegur Junsu. Changmin kaget.  “Ternyata hyung  memperhatikan aku.” Dalam hatinya.

***

Junsu dan Changmin pun memasuki kediaman mereka. Yunho, Yoochun dan Jaejoong sedang menonton diruang TV. “kau sudah pulang Junsu ah” sapa Yunho. Setelah menyapa Junsu, Yunho, Jaejoong dan Yoochun melirik tajam Changmin, Changmin gemetar. “ya” jawab Junsu. Lalu Junsu berjalan menuju keran untuk mencuci muka.
“Junsu ah.. apakah terjadi sesuatu ?” tanya Jaejoong. Semua member kemudian berkumpul duduk dibawah karpet, dan Junsu menyusul.
“hari ini aku punya janji dengan seorang yeoja.” Kemudian ia menceritakan semua yang terjadi pada saat ia bersama yeoja itu. Bahkan saat ia dan Hannah ada di parkiran itu. Padahal semua member sudah tahu. Hatinya sakit. Ia menangis. Jaejoong memeluknya, kemudian semua member pun ikut memeluknya. “Junsu ah! Semua pasti akan baik-baik saja. Mencintai seseorang adalah hal yang wajar, itu sudah manusiawi. “ ujar Jaejoong simpati. “cinta itu juga bisa berevolusi, Tuhan yang memberi, kita yang menjalani dan Tuhan pula yang memutuskan.” Lanjutnya. Junsu hanya diam. “saat ini aku tak bisa melakukan apapun, apa yang harus aku lakukan ?” eluh Junsu. “hyung, sebelumnya kau tidak pernah seperti ini..” komentar changmin. “Junsu ah, tersenyumlah, tersenyum akan sedikit memberi kita ketenangan.” Ujar Yoochun tersenyum. “ya, tenanglah semua akan baik-baik saja.” Tambah Yunho. “terima kasih, aku menyayangi kalian.”

***

0 komentar:

Posting Komentar